Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti disate juga
Bagai air di daun talas, kurang kerjaan banget ngamatin air di dedaunan
Rajin Mangkal, Kaya
Air tenang jangan disangka tak ada buaya, tapi ada ikan paus lagi tidur siang
Bersatu kita teguh, bercerai kita ke Take Me Out
Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, yang enaK-enak pangkal paha, rame-rame pangkalan ojek
Uang cucuran masyarakat jatuhnya ke DPR juga
Semut di seberang lautan keliatan, gajah di pelupuk mata kelilipan
Cinta ditolak, dukun beranak
Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa.
Sedikit demi sedikit lama lama bosan
Bagai kejatuhan durian runtuh, baru kali ini ada orang kejatuhan durian malah seneng
Air susu dibalas dengan air kopi item, jadi kopi susu deh
Bersatu kita teguh, bercerai kita masuk infotainment (motto selebritis)
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama-sama berat mending dipaketin aja
Air susu dibalas Air Supply
Sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro
Sate
Buruk rupa, cermin pun disalahkan
Ringan sama dipikul, berat minta dibawain
Single itu prinsip, jomblo itu nasib
Wong ompong nyaring bunyinya
Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP
Nasir sudah menjadi tukang bubur
Dimana ada jalan, disitu banyak mobil
Bagai kacang lupa atomnya
Bagai buah simalakama, tidak dimakan Ibu mati, dimakan Bapak kawin lagi
Setinggi-tingginya Bangau terbang, akhirnya jadi kecap juga
Buruk muka nggak masuk majalah
Jauh di angkot, dekat naik ojek
Air beriak tanda ada yang tenggelam
Lebih baik berputih tulang dari pada putih badan karena panuan
Besar pasal daripada tilang
Tua-tua keladi, udah tua jadi biang keladi
Jangan ada janda di antara kita
Air beriak tanda ada yang boker
Tak kenal maka tak sayang, mau kenalan digampar pacar
Bagai telur di ujung handuk
Bagaikan Jemuran tertiup angin
Malu bertanya, sesat di jalan. Banyak bertanya, dikira wartawan
Anjing menggonggong, maling kulkas berlalu
Habis kumis, cukur dibuang
Malu berak, sesak di jalan
Surga anak ada di telapak kaki ibu, surga bapak ada di antara kaki ibu.
Sekali melambai, dua tiga banci mengikuti
Karena sperma setitik, bengkak perut tetangga
Guru kencing jongkok, murid berlari ngintip
Ma’ lu bertanya, Ma’ gue yang jawab
Maksud hati memeluk Nunung, apa daya keburu digampar Badrun
Dimana ada kemauan, di situ ada kemaluan
Dunia maya tak selebar monitor
Malu bertanya, sesat di jalan. Besar kemaluan, susah berjalan
Lebih baik pulang tinggal nama, daripada gagal di malam pertama.
Hormatilah wanita, niscaya engkau akan diberikan kehormatannya.
Dalam pantat yang sehat, terdapat kentut yang kuat.
Bekerja keraslah, karena yang keraslah yang mampu “bekerja”.
Bukan salah bunda mengandung, salahkan bapak yang menaruh burung.
Tidurlah sebelum kamu ditiduri.
Maju perut pantat mundur.
Tak ada gadis yang tak retak.
Sepandai-pandai menyimpan istri Muda, akhirnya tua juga
Tak ada bini, jajan pun jadi.
Banyak belajar banyak lupa, sedikit belajar sedikit lupa, tidak belajar tidak lupa.
Takkan lari Nunung dikejar
Sambil menyelam buang air
Ma’ lu bertanya, Ma’ gue yang jawab
Wong ompong nyaring bunyinya
Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP
Nasir sudah menjadi tukang bubur
Tak ada maling yang tak retak
Alonalon asal kelakson
Karena nila setitik rusak susunya
Cepat kaki, ringan tangan
Tak ada rotan Raam Punjabi
Air susu dibalas dengan Air Mail
Maksud hati memeluk Nunung apa daya keburu digampar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan.